Minggu, 14 Februari 2010

Bendera Tuding Orang SBY Terlibat

JAKARTA, Billzone- Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) marah besar pada Polri. Mereka tak terima, penyerangan terhadap markasnya pada Jumat (13/2) malam disebut kasus kriminal murni oleh Polri. Bendera pun menuding, orang sekitar SBY di balik penyerangan markasnya.

"Sangat dini sekali mengambil kesimpulan kasus ini murni kriminal. Kami mencurigai polisi terindikasi terlibat pengalihan isu Century. Polisi seolah memolitisasi kasus ini," kata aktivis Bendera Cornelo di Markas Bendera, Jalan Diponegoro No 58, Jakarta Pusat, Minggu (14/2).

"Kalau dibilang ini kasus biasa, kenapa Mabes Polri ikut angkat bicara dan mengambil alih kasus ini dengan statemen Kadiv Humasnya?" tambahnya. Bendera juga menuntut Polri mencabut pernyataannya. Jika tidak, Bendera mengancam akan menutup Jalan Diponegoro.

Bendera menuding, orang sekitar Presiden SBY sebagai aktor di balik penyerangan markas mereka. Indikasinya adalah kuasa hukum yang mendampingi dua pelaku di kantor Polres Jakarta Pusat adalah Sangab Surbakti. Diketahui oleh Bendera bahwa Sangab adalah bawahan dari Staf Ahli Presiden Andi Arif. "Yang mendampingi pelaku itu kan Sangap. Dia orangnya Andi Arif," ujar Sekretaris Bendera Acil Lagoa.

Siang tadi para aktivis organisasi kemasyarakatan itu melakukan aksi tutup mulut melalui demonstrasi di depan Markas Bendera sebagai bentuk keprihantinan atas insiden Jumat (12/2) malam lalu tersebut. Mereka menutup mulut dengan kertas bertuliskan "SBY Preman".

Bagi Bendera, aksi penyerangan itu tidak membuat nyali mereka menciut. Mereka memastikan tetap akan melaksanakan aksi pendudukan Gedung DPR pada 2 hingga 4 Maret mendarang. "Justru makin menambah semangat kami untuk bersikap kritis terhadap pemerintah. Tanggal 2 hingga 4 Maret nanti, tetap kami laksanakan," ujar Acil. (Persda Network/coz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar